Pages

Senin, 17 September 2018

HSI 05 – Kajian 28 – Kebangkitan

 BimbinganIslam.com 
Rabu, 12 September 2017  
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA  
Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir  
Halaqah 28 | Kebangkitan


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-28 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Kebangkitan "

Yang dimaksud dengan kebangkitan adalah dikembalikannya arwah kepada jasad, sehingga manusia kembali hidup. Akan digoncangkan Bumi dengan segoncang-goncangnya dan terbuka kuburan manusia. Kemudian keluarlah semua manusia dari kuburnya dalam keadaan hidup. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman 

إِذَا زُلۡزِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ زِلۡزَالَهَا (١) وَأَخۡرَجَتِ ٱلۡأَرۡضُ أَثۡقَالَهَا (٢) وَقَالَ ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا لَهَا 

"Apabila Bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya. Dan Bumi mengeluarkan beban-bebannya. Dan berkatalah manusia, "Mengapa Bumi menjadi begini?"  (Az-Zalzalah : 1-3)
Dan orang yang pertama kali terbuka kuburannya adalah Rasulullah  (HR. Bukhari dan Muslim).

Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia. Rasulullah ﷺ bersabda,

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ 

Akan dibangkitkan setiap hamba sesuai keadaan dia ketika meninggal dunia (HR. Muslim)
Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya orang yang meninggal dalam keadaan ihram, haji atau umroh, maka akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah (HR. Bukhari dan juga Muslim).

Orang yang memakan riba akan bangkit seperti bangkitnya orang-orang yang kesurupan yaitu dalam keadaan sempoyongan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

ٱلَّذِينَ يَأۡڪُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّ‌ۚ 

"Orang-orang yang memakan riba, tidak bangkit dari kuburnya, kecuali seperti bangkitnya orang-orang yang kerasukan setan." (Al-Baqarah : 275)
Inilah hari kebangkitan yang diingkari oleh orang-orang kafir dan dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن لَّن يُبۡعَثُواْ‌ۚ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ 

"Orang-orang kafir menyangka bahwasanya mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, "Bahkan demi Rabb-ku, kalian akan dibangkitkan". (At-Taghabun : 7)
Hari yang sangat sulit dan sangat berat. Pada hari itu, manusia akan menyesal. Orang kafir akan menyesal karena tidak beriman. Dan orang beriman menyesal karena tidak maksimal di dalam beramal di Dunia. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita dan orang-orang yang kita cintai, kemudahan dalam menghadapi hari yang sangat besar ini.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Minggu, 16 September 2018

HSI 05 – Kajian 27 – Tiupan Sangkakala kedua

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 11 September 2017
👤 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 27 | Tiupan Sangkakala Kedua

Download Audio: bit.ly/BiAS02-AR-S05-27
➖➖➖➖➖➖➖
TIUPAN SANGKAKALA KEDUA
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Halaqah yang ke-27 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tiupan Sangkakala Yang Kedua”.
Setelah tiupan pertama dan meninggal semua manusia, maka akan ditiup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dan jarak antara dua tiupan adalah 40. Allāhu A’lam, apakah 40 hari atau 40 bulan atau 40 tahun.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam hadits Abū Hurairah:
بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ
“Antara dua tiupan, empat puluh.”
(Hadits shahih, diriwayatkan oleh Bukhāri dan Muslim)
Mereka bertanya kepada Abū Hurairah, shahābat yang meriwayatkan hadits ini, 40 hari atau 40 bulan atau apakah 40 tahun.
Maka beliau (yaitu Abū Hurairah) enggan menjawabnya.
⇒ Para ulama mengatakan karena tidak mengetahui ilmunya. (HR Bukhāri dan Muslim)
Dan diantara dua tiupan inilah Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menurunkan hujan yang ringan, yang dengan sebabnya akan tumbuh jasad manusia di dalam kuburnya, sebagaimana di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
Tulang ekor manusia yang telah dikabarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya dia tidak akan hancur, akan tumbuh seperti tumbuhnya tunas setelah hujan. Sehingga terbentuklah manusia kembali dengan izin Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menurunkan hujan dari langit. Maka mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya tunas, tidak ada dari badan manusia sesuatu, kecuali akan rusak. Kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dan darinyalah akan akan dibentuk manusia pada hari kiamat.”
(HR Bukhāri dan Muslim)
Saudara sekalian,
Allāh-lah yang telah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Dan Dialah yang akan membangkitkan manusia setelah matinya.
Allāh berfirman:
 وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
“Dan Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan manusia dari permulaan, kemudian akan mengembalikan menghidupkan kembali. Dan menghidupkannya itu adalah lebih mudah bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.” (QS Ar Rūm: 27)
Setelah terbentuknya jasad semua manusia, maka malaikat akan meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dan akan dikembalikan ruh-ruh kepada jasadnya dan hiduplah manusia serta akan dibangkitkan dari kuburnya.
Allāh berfirman:
 ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Kemudian akan ditiup sangkakala yang kedua kalinya maka tiba-tiba mereka bangkit dalam keadaan menunggu.” (QS Az Zumār 68 )
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
‘Abdullāh Roy
Di kota Al Madīnah
✒ Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

HSI 05 – Kajian 26 – Ditiupnya Sangkakala

TIUPAN SANGKAKALA PERTAMA
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله
Halaqah yang ke-26 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ditiupnya Sangkakala”.
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya sangkakala.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya,
“Apa itu sangkakala?”
Maka Beliau mengatakan,
“Tanduk yang ditiup.”
(Hadits shahih riwayat Abū Dāwūd, Tirmidzi dan juga Nasā’i).
Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup 2 kali, diantaranya adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla,
ﻭَﻧُﻔِﺦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼُّﻮﺭِ ﻓَﺼَﻌِﻖَ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ الَّا ﻣَﻦْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ۖ ﺛُﻢَّ ﻧُﻔِﺦَ ﻓِﻴﻪِ ﺃُﺧْﺮَﻯٰ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻢْ ﻗِﻴَﺎﻡٌ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭﻥَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allāh.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri, menunggu.”
(QS. Az Zumār 68)
Tiupan sangkakala yang pertama, dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali yang Allāh kehendaki.
Tiupan ini terjadi di hari Jum’at, sebagaimana dalam Shahīh Muslim.
Dan setiap hari Jum’at, hewan-hewan (mereka) senantiasa memasang telinga antara waktu Shubuh sampai terbit matahari karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut.
(Hadits shahih, riwayat Abū Dāwūd, Tirmidzi dan juga Nasā’i)
Bila terdengar, maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya.
Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum untanya.
Maka diapun mati dan matilah semua manusia.
(HR Muslim)
Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya, mereka meninggal di tempatnya masing-masing.
ﻣَﺎ ﻳَﻨﻈُﺮُﻭﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﺻَﻴْﺤَﺔًۭ ﻭَٰﺣِﺪَﺓًۭ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻫُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺨِﺼِّﻤُﻮﻥَ ﴿٤٩﴾ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺗَﻮْﺻِﻴَﺔًۭ ﻭَﻟَﺂ ﺇِﻟَﻰٰٓ ﺃَﻫْﻠِﻬِﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻌُﻮﻥَ ﴿٥٠﴾
“Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya”.
(QS. Yāsin: 49-50)
Di dalam Shahīh Bukhari disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala.
Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan hari itu adalah milik Allāh Subhānahu wa Ta’āla semata.
Ketahuilah, bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala sekarang telah menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya, menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allāh ‘Azza wa Jalla.
(Hadits shahih riwayat Tirmidzi)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika mengabarkan para shahābat dengan kabar ini, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyeru shahābat untuk mengatakan:
حَسْبُنَا اللهُ ونِعْمَ الوَكِيْلُ عَلَى اللّهِ تَوَكَّلْنَا
“Cukuplah Allāh bagi kita dan Dialah sebaik-baik wakil, hanya kepada Allāh kita bertawakkal.”
(HR Tirmidzi)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah-halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
‘Abdullāh Roy,
Di kota Al-Madīnah